Bismillahi Ar-Rahmani Ar-Rahimi
Pada kesempatan kali ini berkat dukungan
dan doa teman-teman pembaca blog “Biologi Agdat” kami telah merampungkan
penulisan makalah sederhana dengan judul, “Makalah Anatomi Batang”.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan
pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan,
jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu
tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang
membentuk tubuh tumbuhan khususnya pada batang tumbuhan.
Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menegakkan tubuh serta
menghubungkan bagian akar dan daun. Susunan batang hampir sama dengan susunan
akar. Perbedaan struktur anatomi akar dan batang adalah pada akar terdapat
endodermis, sedangkan pada batang tidak terdapat endodermis. Lapisan penyusun
batang dari luar ke dalam adalah sebagai berikut :
a. Epidermis
b.
Korteks
c.
Stele
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami punya empat rumusan masalah, sebagai
berikut:
- Apa Definisi dari Batang?
2.
Apa dan bagaimana Sifat dan fungsi batang?
3.
Apa cici-ciri Tumbuhan
berbatang dan tidak berbatang?
4.
Bagaimana Arah tumbuh pada batang?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Batang
Batang
merupakan organ tumbuhan yang sangat penting bagi tanaman, di dalam batang
terdapat berbagai jaringan didalamnya yang menyusun segala aktifitas
batang, antara batang dikotil dan monokotil terdapat perbedaan sistem penyususn
batang, berikut akan di paparkan perbedaan tersebut.
1.
Batang Dikotil
Pada
tumbuhan dikotil, berkas pembuluh tersusun dalam suatu lingkaran sehingga
korteks terdapat di bagian luar lingkaran dan empulur di bagian dalam
lingkaran. Pada tumbuhan dikotil ini, xilem tersusun di bagian dalam lingkaran.
Di antara floem dan xilem terdapat kambium yang menyebabkan pertumbuhan
sekunder pada tumbuhan dikotil. Kambium merupakan jaringan meristem lateral
yang berfungsi dalam pertumbuhan sekunder.
Dua macam kambium yang menghasilkan jaringan sekunder tumbuhan dikotil, yaitu:
a. kambium pembuluh (vascular
cambium) yang menghasilkan xylem sekunder (kayu) ke arah dalam
dan floem sekunder ke arah luar,
b. kambium gabus (cork cambium) yang
menghasilkan suatu penutup keras dan tebal yang menggantikan epidermis pada
batang dan akar.
Empulur
batang tersusun atas jaringan parenkim yang mungkin mengandung kloroplas.
Empulur mempunyai ruang antarsel yang nyata dan tersusun atas perikambium yang
disebut perisikel. Perikambium dibatasi oleh floem primer di sebelah dalam dan
endodermis di sebelah luarnya. Jari-jari empulur berupa pita radier yang
terdiri atas sederet sel, mulai dari empulur sampai dengan floem. Fungsi
utamanya adalah melangsungkan pengangkutan makanan ke arah radial. Pada
tumbuhan dikotil, jari-jari empulur tampak berupa garis-garis halus yang
membentuk lingkaran tahun.
Pada
batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a)
Epidermis
Terdiri
atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi
epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami
pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang
dibentuk dari kambium gabus.
b)
Korteks
Korteks
batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat
dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam
tersusun atas jaringan parenkim.
c)
Endodermis
Endodermis
batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan
pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae
mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan
Gymnospermae.
d) Stele/ Silinder Pusat
Merupakan
lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau
perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya
xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem
sebelah luar.
Antara
xilem dan floem terdapat kambium
intravasikuler, pada
perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas
pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium
intervasikuler. Keduanya
dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya
diameter batang.
Pada
tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal
sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat
hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan
sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis
menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran
tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.
2. Batang Monokotil
Pada
batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks
dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele
monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak
ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh
membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder.
Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan
pohon Nenas seberang (Agave sp).
Batang adalah organ
pokok pada golongan tumbuhan Cormophyta,
di samping akar dan daun. Fungsi utama batang adalah pada system percabangan
yang mendukung perluasan bidang fotosintesis serta merupakan transportasi utama
dari air, unsur hara, dan bahan organik sebagai fotosintesis. Sehingga dengan
fotosintesis pada batang tumbuhan tersebut bisa
menghasilkan makanan untuk kehidupan tumbuhan.
B. Sifat dan
fungsi batang
Batang tumbuhan memiliki bagian buku
(node) dan ruas (internode). Batang berbentuk silindris
atau yang lain, tetapi biasanya mempunyai
penampang melintang yang bersimetri regular,
pertumbuhannya fototropi atau heliotrope. Batang selalu mengalami
pertumbuhan di ujung (pertumbuhan tidak terbatas), mengadakan
pencabangan dari pertumbuhandan perkembangan kuncup samping
(lateral), dan umumnya tidak berwarnahijau. Batang tumbuhan
berfungsi untuk mendukung tajuk tumbuhan, termasuk
daun, bunga, buah dan biji. Selain memperluas bidang fotosintesis melalui pola
percabangannya, batang juga merupakan jalan pengangkutan air dan unsur hara
dari dalam tanah ke daun (xylem) dan dari daun ke bagian tumbuhan
yang lain (floem). Kadang kala batang
juga menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan.Batang
merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat serta
kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh
tumbuhan.
Pada umumnya batang mempunyai
sifat-sifat berikut:
a. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau
dapat pulamempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf,
artinya dapatdengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.
b. Terdiri dari atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi
oleh buku-buku, dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
c. Tubuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari
(bersifat fototrop).
d. Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu
sering dikatakan bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
e. Mengadakan percabangan, dan selama hidupnya tumbuhan
tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
f. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang
umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.
Sebagai bagian tumbuh tumbuhan, batang
mempunyai tugas untuk:
a.
Mendukung
bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas
tanah, yaitu: daun, bunga, dan buah.
b. Dengan percabangannya memperluas
bidang asimilasi, dan menempatkan bagian-bagian tumbuhan di
dalam ruang sedemikian rupa, hingga dari segi kepentingan tumbuhan
bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan.
c. Jalan pengankutan air dan
zat-zat makanan dari bawah ke atas
dan jalan pengankutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
d. Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan.
Fungsi
lain batang :
a.
alat transportasi zat makanan dari akar ke daun dan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh.
b.
alat perkembangbiakan vegetatif
c.
alat penyimpan bahan makanan cadangan
d.
tempat tumbuhnya daun, bunga dan buah
C. Tumbuhan berbatang dan tidak berbatang
Jika kita
membandingkan beberapa jenis tumbuhan, ada
di antaranya yang jelas kelihatan batangnya, tetapi ada pula
yang tampaknya tidak berbatang. Oleh sebab itu kita membedakan:
a. Tumbuhan yang tidak berbatang
(planta acaulis).
Tumbuh-tumbuhan yang
benar tidak berbatang sesungguhnya tidak ada
hanya tampaknya saja tidak ada. Hal
itu disebabkan karena batang amat pendek, sehingga
semua daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan
tersusun rapat satu sama lain merupakan
suatu roset (rosula), seperti misalnya lobak
(Raphanus sativus L), sawi (Brassica juncea
L). Lihatlah perihal tata letak daun. Tumbuhan semacam ini akan
memperlihatkan batang dengan nyata pada waktu
berbunga. Dari tengah-tengah roset daun akan
muncul batang yang tumbuh cepat dengan
daun-daun yang jarang-jarang, bercabang-cabang, dan mendukung
bunga-bunganya.
b. Tumbuhan yang jelas berbatang.
Batang tumbuhan dapat dibedakan seperti
berikut:
1) Batang basah
(hebaceus), yaitu batang yang
lunak dan berair, misalnya pada bayam
(Amaranthus spinosus L.), krokot (Portulaca oleracea L.).
2) Batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasa keras
dan kuat, karena sebaguan besar terdiri atas kayu, yang terdapat pohon-pohon
(arbores) dan semak-semak (frutices) pada umumnya. Pohon adalah tumbuhan
yang tinggi besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah,
sedang semak adalah tumbuhan yang tak seberapa besar, batang berkayu,
bercabang-cabang dekat permukaan tanah atau malahan dalam tanah. Contoh pohon:
mangga (Mangifera indica L.), semak: sidaguri (Sida rhombifolia L.).
3) Batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras,
mempunyai ruas-ruas yang nyata dan seringkali
berongga, misalnya pada padi (Oryza sativa L.) dan rumput
(Gramaneae) pada umumnya.
4) Batang mendong (calamus), seperti batang rumput, tetapi
mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang, misalnya pada mendong (Fimbristylis
globulosa Kunth.), wlingi
(Scirpus grossus L.) dan
tumbuhan sebangsa teki (Cyperaceae) lain-lainnya.
Selain itu permukaan batang terdapat pula:
a). berambut ( pilosus ), seperti pada
tembakau
b). berduri ( spinosus ), misalnya
mawar
c). memperlihatkan bekas-bekas daun ,
misalnya pada pepaya dan kelapa
d) memperlihatkan bekas-bekas
daun penumpu, misalnya nagka dan keluwih
e) memperlihatkan banyak
lentisel, misalnya pada sengon
f) keadaan-keadaan lain,
misalnya lepasnya kerak seperti terlihat pada jambu
biji (Psidium guajava L)dan pohon kayu putih (Melaleuca
leucadendraon L)
D. Arah tumbuh pada batang
Arah tumbuh batang
pokok tumbuhan dapat bersifat genetis atau
karena pengaruh factor luar secara sesaat,
bahkan pengaruh cahaya dirasakan cukup dominan.
Penjelasan berikut dapat memperluas pemahaman
tentang arah tumbuh batang pokok dan cabang batang.
Umumnya orang membedakan arah tumbuh
cabang seperti berikut :
a. Tegak ( fastigiatus ), yaitu jika sudut antara batang dan
cabang amat kecil, sehingga arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja
sedikit serong ke atas, tetapi selanjutnya hampir
sejajar dengan batang pokoknya, misalnya wiwilan pada
kopi ( Coffea sp.),
b. tegak lurus ( erectus ) jika arahnya lurus keatas,
misalnya pepaya
c. Condong ke atas ( patens ), jika cabang dengan batang
pokok membentuk sudut kurang lebih 45 derajat,
misalnya pada pohon cemara ( Casuarina
equisetifolia L.),
d. mendatar (horizontalis ),jika cabang
dengan batang pokok membentuk sudut sebesar kurang lebih 90
derajat C, misalnya pada pohon randu ( Ceiba pentandra Gaertn.),
e. Terkulai( declinatus ), jika cabang
pada pangkalnya mendatar,tetapi ujungnya lalu melengkung ke bawah,
misalnya kopi robusta ( Coffea robusta Lindl.),
f. Bergantung ( pendulus ),
cabang-cabang yang tumbuhnya ke bawah, misalnya
cabang-cabang tertentu pada Salix.
g. berbaring( humifusus ), batang
terletak pada permukaan tanah, hnya
ujungnya saja yang membengkok keatas, misalnya semangka
h. menjalar dan merayap (
repens ), batang berbaring tetapi pada
buku- bukunya keluar akar-akar, misalnya batang ubi jalar
i.
mengangguk
(nutans) batang tumbuh tegak lurus keatas
tetapiujungnya membengkok kbawah, misalnya bunga matahari
j.
memenjat
(scandens), jika batang tumbuh keats dengan
menggunakan
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Secara anatomi tumbuhan terdiri
atas pembuluh xilem dan floem dan
jaringan-jaringan pada tumbuhan seperti jaringan
meristematik dan jaringan permanen. Batang merupakan organ tumbuhan yang
sangat penting bagi tanaman yang berfungsi sebagai alat transportasi zat makanan dari akar ke daun dan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh, alat perkembangbiakan vegetatif, alat penyimpan bahan makanan cadangan, tempat tumbuhnya daun, bunga dan buah.
B.
Saran
Sumbang kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan untuk dijadikan acuan dalam penulisan makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Soerodikoesoemo,
Wibisono, dkk, 1993, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Penerbit
Universitas Terbuka, Depdikbud Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar