Jumat, 08 Februari 2013

Makalah Anatomi Hewan



Bismillahi ar-rahmani ar-rahimi
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Sampai saat ini ada sekitar 50.000 jenis hewan bertulang belakang (vertebrata) yang telah diketahui. Dari jumlah sebesar itu kemudian para ilmuan di bidang Taksonomi berhasil mengelompokkannya menjadi lima kelas. Pembagian tersebut meliputi antara lain kelas pisceiss, Amphibi, Reptil, Aves, dan Mamalia. Mereka hidup pada semua lingkungan biologi mulai di darat, air laut, air tawar, sampai di udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam, tetapi semuanya mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Hewan bertulang belakang umumnya terdiri dari kepala dan tubuh. Lebih dari itu, hewan bertulang belakang yang hidup di darat dan udara biasanya memiliki leher dan kaki.
Dalam rangka menjalankan kelangsungan hidupnya, semua jenis hewan baik vertebrata maupun invertebrate ditunjang oleh ada dan berfungsinya organ-organ yang ada di dalam tubuh. Di dalam tubuh setiap makhluk hidup pasti terdapat organ-organ yang mengisi tubuhnya. Organ itulah yang bekerja bak mesin bagi kehidupan hewan tersebut. Jika salah satu organ mengalami masalah atau kerusakan, maka organ yang lain akan terkena dampaknya pula. Bisa saja organ yang lain tidak akan berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Sehingga dalam waktu yang tidak lama suatu oragnisme (hewan) akan mengalami kematian. Hal ini tentunya akan turut mengurangi jumlah populasi spesies hewan tertentu.
Di dalam tubuh hewan, khususnya vertebrata terdapat banyak organ yang umumnya sudah memiliki kesempurnaan. Artinya organ tersebut dapat terlihat oleh mata tanpa harus menggunakan suatu media atau alat. Selain itu, organ-organ tersebut juga sudah memiliki bentuk 3 dimensi yang dapat di sentuh dan di pegang. Di dlam tubuh, semuanya telah terbagi-bagi berdasarkan fungsinya masing-masing. Misalnya ada kelompok organ yang berfungsi sebagai sistem pencernaan, sistem reproduksi, sistem pernafasan, dan lain-lain.
Karena masing-masing kelas hewan vertebrata memiliki morfologi yang berbeda, pastinya struktur anatominya juga mengalami hal yang demikian. Untuk mengatahui tentang anatomi kelompok hewan vertebrata,Maka dalam pembahasan makalah ini akan berusaha menguraikan semaksimal mungkin mengenai anatomi dari setiap kelas hewan vertebrata.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka kami membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan anatomi hewan?
2.      Bagaimana anatomi setiap kelas hewan vertebrata?
3.      Mengapa terjadi pengelompokan antar bagian-bagian organ dari anatomi hewan?
4.      Mencangkup sistem apa saja pembagian dari anatomi hewan tersebut?



BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Anatomi Hewan
Anatomi berasal dari bahasa Yunani anatomia, dari anatemnein yang berarti memotong. Anatomi sendiri berarti cabang dari ilmu biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Sedangkan menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, anatomi dapat diartikan sebagai ilmu yang melukiskan letak dan hubungan bagian-bagian tubuh manusia, binatang, atau tumbuh-tumbuhan. Anatomi hewan berarti penjelasan tentang struktur tubuh bagian dalam hewan beserta organisasinya.[1]
Dalam morfologi setiap kelas hewan vertebrata terdapat perbedaan satu sama lain. Maka secara otomatis anatominya pula akan terjadi perbedaan baik bentuk, lay out, maupun ukuran dari masing-masing bagiannya. Perbedaan itu akan diketahui jika ddilakukan pembedahan terhadap jenis masing-masing kelas. Kemudian dilanjutkan dengan pengamatan yang cermat dan teliti. Sehingga akan dapat dilakukan perbandingan anatomi dari kelompok hewan vertebrata.
Pada kelompok hewan tingkat tinggi sebagaimana hewan vertebrata, biasanya memiliki anatomi tubuh yang lebih kompleks dan sempurna daripada hewan invertebrate. Anatomi memiliki peran yang sangat urgen bagi semua jenis makhluk hidup. Tanpa adanya struktur tubuh bagian dalam (anatomi), semua makhluk hidup tidak akan dapat melangsungkan kehidupannya. Jika dianalogikan dengan kegiatan industry, anatomi seperti mesin industry yang bertugas menerima, mengolah, dann mengeluarkan berbagai zat yang telah selesai dipergunakan oleh tubuh. Maka dari itu, guna menjalankan fungsinya sebagai pendukung utama kehidupan suatu makhluk hidup, khususnya vertebrata, masing-masing bagian anatomi melakukan koordinasi satu sama lain. Ini telah terjadi secara otomatis sebagaimana yang ditakdirkan oleh Allah SWT sebagai pengatur sekalian alam beserta ciptaanNya.
B.     Anatomi Hewan Vertebrata
Seperti telah dijelaskan di depan bahwa stuktur bagian dalam masing- masing hewan vertebrata adalah berbeda satu sama lain. Maka untuk mengatahui lebih detailnya, dibawah ini akan diuraikan mengenai hal tersebut satu per satu.
a.       Ikan (pisces)

b.      Katak (amphibi)


c. Burung (aves)


d.      Hewan menyusui (mamalia)


Berdasarkan praktikum yang penulis laksanakan pada hari jum’at, 25 November 2011 tentang morfologi dan anatomi hewan, Pada bagian dalam tubuh (anatomi) katak tampak organ-organ sebagai berikut: jantung yang terdiri dari 2 atrium dan 1 ventrikel, paru-paru, hati, lambung, ovarium, saluran telur, usus halus, usus besar, kantong urine, dan kloaka.[2] Tetapi lebih dari itu sebenarnya masih terdapat organ lain yang masih merupakan bagian dalam atau anatomi dari binatang katak, yaitu diantaranya adalah rongga mulut, farings, laring, kantung empedu, pangkreas, lubang hidung, trakea, bronkus, dan ginjal.
Untuk lebih mudah memahami mengenai struktur anatomi dari katak. Maka dibawah ini akan disajikan gambarannya.
Organ-organ tersebut dapat dibagi menjadi :
1.      sistem pencernaan
sistem pencernaan pada katak meliputi bagian saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan katak secara berturut-turut adalah rongga mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar dan kloaka. Kelenjar pencernaan katak meliputi hati, kantung empedu, dan pangkreas.
2.      Sistem pernafasan
Katak memiliki sepasang paru-paru berupa kantung elastic yang tipis. Mekanisme paru-paru terdiri dari inspirasi dan ekspirasi. Keduanya dengan mulut tertutup. Katak memiliki tulang-tulang rusuk dan rongga badan. Mekanisme pernafasannya diatur oleh otot-otot tulang bawah dan perut yang saling berhubungan satu sama lain. Paru-paru divertilasi dengan pompa tekan. Kelenjar paru-paru tiulah terutama penyebab udara keluar. Amphibi menambah respirasi paru-paru dengan pertukaran gas melalui kulitnya yang tipis dan basah. Sebagian besar CO2 dikeluarkan melalui kulit karena laju vertilasi paru-paru tidak cukup untuk membawa keluwar.
Pada stadium larva katak bernafas dengan insang, sedangkan dewasanya bernafas dengan paru-paru dan kulit. Adapun ketika katak bernafas dengan paru-paru, organ yang dipergunakan adalah lubang hidung, farings, trakea, bronkus, alveolus, bronkeolus, dan paru-paru. Sedangkan ketika bernafas dengan menggunakan kulit, oksigen masuk melalui kapiler-kapiler darah, baik saat dia air maupun saat di darat.
3.      Sistem reproduksi
                        Alat kelamin jantan terdiri atas sepasang testis yang menghasilkan spermatozoid. Sedangkan alat kelamin betina terdiri atas sepasang ovarium yang menghasilkan sel telur (ovum).[3]
4.      Sistem Ekskresi
                        Amphibi memiliki alat ekskresi berupa ginjal mesonefros. Pada katak jantan saluran ginjal bersatu dengan saluran kelamin. Sebaliknya pada katak betina saluran ginjal dan saluran kelamin terpisah. Ginjal amphibi berhubungan dengan ureter di vesika urinaria.[4]
5.      Sistem sirkulasi
Sistem peredaran darah atau sirkulasi pada katak terdiri atass jantung beruang 3; 2 atrium dan 1 ventrikel, arteri, vena, sinus, venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa.
C.  Hewan melata (reptile)
Reptilia merupakan vertebrata dengan kulit kering, tertutup oleh sisik-sisik atau papan-papan epidermal. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik.[5] Dan merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan paru-paru.[6] Dalam reptilia terdapat banyak ordo, termasuk Dinosaurus yang telah punah. Satu ordo reptilia primitive yang sekarang masih hidup adalah Sphenodon punctatum yang terdapat di Selandia Baru. Adapun reptilia yang masih ada terbagi dalam kelas-kelas reptilia, yaitu:
1.      Ordo Chelonia
Hidup di laut, air tawar, atau didarat. Rahang-rahang tidak bergigi tetapi berzat tanduk, tubuhnya lebar. Anus berupa celah melintang. Ovipar, telur diletakkan dalam lubang-lubang galian yang dibuat hewan betina. Ada 263 spesies. Contoh: kura-kura berlukis, kura-kura air tawar, penyu, dll.[7]
2.      Ordo squamata
Reptilia yang tubuhnya tertutup dengan sisik-sisik kecil yang fleksibel. Tidak ada rusuk abdominal. Terdiri dari sub ordo:
a.       ordo Lacertilia (Sauria), tubuh panjang tetapi kurang dari 30cm, kaki 4 buah yang kadang tereduksi atau hilang sama sekali. Terbukanya mulut terbatas (tidak seperti ular). Kelopak mata biasanya dapat digerakkan, bentuk lidah bercabang, mempunyai kandung kemih. Contoh: tokek, bunglon, komodo, kadal, dll.
b.      Sub ordo Ophidian (ular), tidak mempunyai kaki, lubang telinga, tulang dada, dan kandung kemih tidak ada. Bola mata tidak dapat digerakkan, tertutup oleh sisik transparan. Tidak mempunyai kelopak mata. Lidah panjang, bercabang dua dapat dijulurkan keluar. Paru-paru kiri tereduksi, gigi panjang dan gilig, terdapat pada rahang atas, langit-langit mulut.[8]
3.      Ordo Crocodilia
Reptilia besar, berkulit tebal, bilik jantung terbagi sempurna menjadi ventrikal kiri dan ventrikal kanan. Hidup di laut atau air tawar. Tubuh panjang dan kepala besar. Rahang sangat kuat dengan gigi konis, tumpul. Kaki berjumlah empat pendek, jari-jari berkuku, ekor panjang pipih, kulit tebal, lubang telinga kecil tertutup kulit. Lidah tidak dapat di julurkan. Tidak mempunyai kamdum kemih. Ovivar, telur di letakkan di dalam daun-daun busuk. Contoh: buaya. [9]
Adapun bagian organ-organ pada reptilia antara lain:
6.      Sistem Respirasi
Umumnya reptilia mempunyai trachea yang panjang dimana dindingnya disokong oleh sejumlah cincin cartilago. Larinx terletak di ujung anterior trachea. Dinding larinx ini disokong oleh cartilago cricoida dan cartilago anytenoidea.
Kearah posterior trachea membentuk percabangan (bifurcatio) menjadi bronchus kanan dan bronchus kiri, yang masing-masing menuju ke pulmo kanan dan pulmo kiri. Sistem respirasi pada mabounya seperti ini sudah setingkat lebih tinggi bila dibandingkan dengan respirasi rana Sp, yaitu rana Sp tidak mempunyai trachea sedang mabouya Sp. Jelas sudah mempunyai trachea.


7.      Sistem Pencernaan (Digestorium).
Pada sistem pencernaan dibedakan antara tractus digestivus dan glandula digestoria.
1.       Tractus Digesntivum terdiri dari cavum oris, pharynx, esophagus, vetriculus, intestinum tenve, cecum, intestinum crassum dan cloaca. Didalam cavum oris terdapat dentes yang berbentuk canus. Dentes ini berbentuk pleurodont, artinya menempel pada sisi samping gigiva, sedikit melengkung ke arah medial cavum oris. Pada mabouya tidak kita jumpai dentes palatini. Selain itu dalam cavum oris terdapat lingua yang berpangkal pada Os hyldeum di sebelah caudal cavum oris, ujungnya bersifat befida.
2.        Ventriculus pada mabouya ini berdinding musular yang tebal dari bentuk cylindris. Intestinum crassum berfungsi sebagai rectum. Cecum merupakan batas antara instestinum tenve dan intestinum crassum.
3.       Glandula digestaria, terdiri dari hepar dan pancreas, empedu yang dihasilkan oleh hepar ditampung kantong yang disebut vesica fellea. Hepar terdiri atas 2 lobi, yaitu sinister dan dekter dan berwarna coklat kemerahan. Vesica fellea terletak pada tapi coudal lobus dexter hepatis. Pancreas terletak dalam suatu lengkung antara ventriculus dan duodenum.
8.      Reproduksi pada Reptilia
a.        Jantan
1) Memiliki alat kelamin khusus : HEMIPENIS
2) Sepasang testis
3) Memiliki epididimis
4) Memiliki vas deferens
b.      Betina
1) Memiliki sepasang ovarium
2) Memiliki saluran telur (oviduk)
3) Berakhir pada saluran kloaka

Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.
Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah.
Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta berbagai jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya.[10]
9.      Sistem Ekskresi Pada Reptil
Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme.Reptil yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih.[11]


GAMBAR










 
  



BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Beradasarkan pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa anatomi hewan vertebrata meliputi semua organ yang ada di dalam tubuh hewan tersebut. Meskipun pada masing-masing jenis memiliki perbedaan mengenai ukuran, jumlah, bentuk dan letak antar bagian anatominya. Tetapi pada umumnya anatomi semua hewan vertebrata adalah sama yakni meliputi rongga mulut, kerongkongan, jantung, paru-paru, hati, ginjal, ovarium (betina), testis (jantan), kantong urine, lambung, usus halus, usus besar, dan lubang pelepasan
Dari masing-masing organ tersebut telah mempunyai fungsi tersendiri sebagai penyusun tubuh suatu hewan. Mereka terbagi-bagi dalam kelompok-kelompok tertentu, seperti kelompok sistem pencernaan, kelompok Sistem pernafasan, kelompok Sistem reproduksi, kelompok Sistem Ekskresi, dan kelompok Sistem sirkulasi.
Organ-organ yang termasuk dalam sistem pencernaan pada umumnya adalah rongga mulut, pharings, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan lubang pelepasan. Organ pernafasan sebagian besar adalah paru-paru. Kecuali pada ikan dan katak yang masih larva, karena mereka bernafas menggunakan insang. Organ reproduksi yaitu testis untuk jantan dan ovarium untuk betina. Sedangkan organ ekskresi adalah ginjal. Dan organ sirkulasinya adalah jantung.
Semua organ yang ada dalam tubuh hewan tersebut memiliki fungsi yang sangat penting. Mereka saling berkoordinasi satu sama lain dalam menunjang kehidupan suatu hewan. Karena tanpa dukungan organ-organ yang mengisi bagian dalam tubuhnya, hewan tersebut akan mengalami kematian dan tidak dapat ada seperti sekarang ini


[1]  http://downloads.ziddu.com/downloadfile/13989286/402_Makalah_Anatomi_Hewan_Vertebrata_dan_Invertebrata.doc.html
[2] Praktikum sains 1 pada tanggal 25 November 2001 di Laboratorium terpadu Uin suka Pada jam 10.15 WIB
[3] Ronald H. sitorus. Ringkasan biologi untuk SMA/MA. (-----------: Yrama Widya.-------). Hlm. 173
[4] Pratiwi, dkk. Biologi SMA jilid 2. (Jakarta: Erlangga. 2007). Hlm. 178
[5] http://id.wikipedia.org/wiki/Reptil. 26/11/2011  pkl.8.00
[6] http://artofgreen.wordpress.com/2010/06/25/reptilia/ 26/11/2011 pkl. 8.07
[7] Dr. Mukayat, Djarubito, Zoologi Dasar, Jakarta: Erlangga, 1994. Hal 204-206
[8] Ibid……., hal. 207-213
[9] Ibid……, hal. 213-216
[10] http://klikhimabio.blogspot.com/2009/01/anatomi-reptilia.html 26/11/2011 pkl. 8.43
[11] Ibid………

1 komentar:

Anonim mengatakan...

informatif. trima kasih telah berbagi... semoga barakah y ilmunya, aamiin

 photo BUNDA_zps627e96e9.jpg