Bismillahirrahmanirrahim
Si sulung yang duduk di kelas satu SD belajar pelajaran studi sosial dengan cara berinteraksi dengan teman-temannya dan saling bercerita dengan gurunya, memahami pelajaran sains dengan menggambar, membuat puisi dan membaca di bawah pohon-pohon saat pelajaran Bahasa Indonesia, hafal doa-doa pendek untuk pelajaran Agama karena selalu dilafalkan setiap saat.
Si bungsu belajar mengenal huruf sambil berlarian mengejar teman-temannya yang di dadanya terpasang kertas bertulis sebuah abjad, atau berloncatan di antara kertas-kertas yang tertulis sebuah kata sederhana.
Saat ini ia bersaing dengan dirinya sendiri. Nilai yang didapatnya
saat ini jauh lebih baik dari pada nilai yang didapatnya beberapa bulan
lalu. Hal ini menunjukkan ada kemajuan dari proses belajar yang ia
dapatkan selama di sekolah.
Bukan hanya secara akademik tetapi secara tanggung jawab, kemandirian dan rasa percaya diri.Kami memang tidak menuntutnya menjadi yang terbaik saat penentuan nilai akhir di kertas ujian. Harapan terbesar kami adalah ia dapat menerapkan apa yang ia terima selama proses belajarnya dalam kehidupannya sehari-hari.
Kami beruntung dapat menyekolahkan anak-anak kami di sekolah yang melihat anak dari potensinya masing-masing, bukan dari apakah ia meraih nilai terbaik di semua pelajaran dan kompetensi.
Apa yang guru-gurunya ’sajikan’ dan jelaskan kepada kami saat pembagian raport bukanlah kekurangan anak-anak kami tetapi apa potensi yang terlihat, apa kemajuan yang didapat, apa hal-hal yang mampu ia capai jika ia bisa mengatasi halangan yang ada dalam dirinya.
Anak-anak kami mungkin bukan yang terbaik di kelasnya secara nilai diatas kertas. Tapi selama ia dapat berinteraksi baik dengan teman-teman dan gurunya, selama ia bisa mengikuti kegiatan bermain dan belajar, selama ia dapat mengungkapkan, menjelaskan dan perlahan belajar mengatasi masalah-masalah yang ia hadapi, selama ia senang dan bahagia, kami rasa kami tak perlu terlalu khawatir.
Yang anak-anak kami perlukan hanyalah waktu bermain, dukungan, kepercayaan dan motivasi dari kami, orang tuanya. Kami percaya mereka akan belajar banyak hal. Kami percaya mereka akan bersinar pada waktunya.
Sumber: http://hesti.blogdetik.com/2012/12/24/bersinar-pada-waktunya
“Jangan ambil waktu bermain dari anak-anak. Saat bermain pun anak-anak bisa mencapai kompetensi tertentu”Hal itu adalah salah satu visi dari sekolah anak-anak saya. Jadi apa yang anak-anak dapatkan merupakan penerapan dari kegiatan sehari-hari yang menyenangkan di sekolah.
Si sulung yang duduk di kelas satu SD belajar pelajaran studi sosial dengan cara berinteraksi dengan teman-temannya dan saling bercerita dengan gurunya, memahami pelajaran sains dengan menggambar, membuat puisi dan membaca di bawah pohon-pohon saat pelajaran Bahasa Indonesia, hafal doa-doa pendek untuk pelajaran Agama karena selalu dilafalkan setiap saat.
Si bungsu belajar mengenal huruf sambil berlarian mengejar teman-temannya yang di dadanya terpasang kertas bertulis sebuah abjad, atau berloncatan di antara kertas-kertas yang tertulis sebuah kata sederhana.
Hari ini mulai liburan. Pembagian raport
sudah selesai. Apakah anak-anak kami mencapai nilai terbaik di kelasnya?
Tidak. Apakah itu mengecewakan kami? Tidak.
Bukan hanya secara akademik tetapi secara tanggung jawab, kemandirian dan rasa percaya diri.Kami memang tidak menuntutnya menjadi yang terbaik saat penentuan nilai akhir di kertas ujian. Harapan terbesar kami adalah ia dapat menerapkan apa yang ia terima selama proses belajarnya dalam kehidupannya sehari-hari.
Kami beruntung dapat menyekolahkan anak-anak kami di sekolah yang melihat anak dari potensinya masing-masing, bukan dari apakah ia meraih nilai terbaik di semua pelajaran dan kompetensi.
Apa yang guru-gurunya ’sajikan’ dan jelaskan kepada kami saat pembagian raport bukanlah kekurangan anak-anak kami tetapi apa potensi yang terlihat, apa kemajuan yang didapat, apa hal-hal yang mampu ia capai jika ia bisa mengatasi halangan yang ada dalam dirinya.
Anak-anak kami mungkin bukan yang terbaik di kelasnya secara nilai diatas kertas. Tapi selama ia dapat berinteraksi baik dengan teman-teman dan gurunya, selama ia bisa mengikuti kegiatan bermain dan belajar, selama ia dapat mengungkapkan, menjelaskan dan perlahan belajar mengatasi masalah-masalah yang ia hadapi, selama ia senang dan bahagia, kami rasa kami tak perlu terlalu khawatir.
Yang anak-anak kami perlukan hanyalah waktu bermain, dukungan, kepercayaan dan motivasi dari kami, orang tuanya. Kami percaya mereka akan belajar banyak hal. Kami percaya mereka akan bersinar pada waktunya.
Sumber: http://hesti.blogdetik.com/2012/12/24/bersinar-pada-waktunya
0 komentar:
Posting Komentar