Klasifikasi: Kegiatan mengelompokkan makhluk hidup ke dalam golongan-golongan
tertentu
Kegunaan:
- Dapat mempermudah dalam mempelajari dan mengenal objek yang beranika ragam.
- Dapat mempermudah dalam pemberian nama ilmiah.
Di dalam biologi dibuat pengelompokan baku agar hasil pengelompokan
makhluk hidup dapat digunakan standar baku. Ilmu yang membahas tentang
pengelompokan atau penggolongan makhluk hidup disebut taksonomi.
Taksonomi: berasal
dari kata taxon yang berarti golongan
Makhluk hidup dalam taksonomi dikelompokkan menjadi beberapa
kategori takson. Urutan takson utama dimulai dari persamaan ciri paling umum sampai
yang paling khusus. Tingkat takson utama dimulai dari yang tertinggi sampai
terendah berturut-turut (Menurut Carolus Linnaeus):
- Kingdom (Dunia)
- Divisio/filum (divisi)
- Classis (Kelas)
- Ordo (Bangsa)
- Famili (Suku)
- Genus (Marga)
- Spesies (Jenis)
Pada tingakat kingdom persamaan ciri antar makhluk hidup hanya
sedikit, tetapi jumlah spesies atau apesies dalam jumlah tersebut banyak.
Menurut whitteker (1969) makhluk hidup di dunia dikelompokkan
menjadi lima kingdom, yaitu:
- Monera
- Protista
- Fungi
- Animalia
- Plantae
Selain itu, di dalam klasifikasi makhluk hidup menggunakan sistem yang disebut dengan Sistem Binomial
Nomenklatur (Sistem nama ganda). Di dalam sistem Binomial Nomenklatur mempunyai
aturan-aturan sebagai berikut:
- Species terdiri dari dua kata, kata pertama menunjukkan genus dan kata kedua menunjukkan sifat spesifikasinya.
- Kata pertama diawali dengan huruf besar dan kata kedua dengan huruf kecil.
- Menggunakan bahasa latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan dengan dicetak miring atau digaris bawahi.
Contoh :
Nama species Pisang ; Musa paradisiaca L
Genus :
Musa
Species :
paradisiaca
Pelaku pengidentifikasi oleh Linnaeus disingkat dengan
L
Beberapa alasan dalam klasifikasi menggunakan bahasa
latin, karena:
- Agar tidak ada kekeliruan dalam mengidentifikasi makhluk hidup karena tidak ada nama makhluk hidup yang sama persis.
- Nama ilmiah jarang berubah.
- Nama ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama di seluruh dunia.
Kindom Monera
Pada
bagian kingdom ini terdapat hal-hal penting yang perlu diketahui, yaitu:
·
Monera berasal dari kata monares yang berarti
tunggal.
·
Mikroorganisme ini memiliki inti tetap, tidak memiliki
selubung inti sehingga bersifat prokariotik. Misal: bakteri dan ganggang biru.
A.
Bakteri
Struktur bakteri masih sangat sederhana tetapi
mempunyai peranan yang penting. Umumnya tidak memiliki klorofil dan bersifat
heterotrof. Tempat hidup bakteri di mana-mana misalnya di kulit, di mulut, di
tanah, dan sebagainya.
B.
Ganggang biru (Chyanophyta)
Merupakan ganggang bersel satu, berbentuk
koloni atau multisel. Selain mempunyai klorofil karotenoid juga mempunyai
pigmen yang tergolong fibobilin yaitu fikosianin berwarna biru dan fikoeritrin
berwarna merah. Manfaat ganggang biru, antara lain: Anabaena azollae digunakan
sebagai pupuk, Spirullina sebagai bahan makanan yang mengandung protein dan
lain–lain.
Kindom Protista
Protista bersifat eukariotik, yaitu memiliki membran
inti, bersel tunggal dan multiseluler. Misal: Protozoa yang mempunyai ukuran
sangat kecil, satu sel, hidup di air atau parasit pada makhluk lain,
berkembangbiak membelah diri. Berdasarkan alat geraknya hewan bersel satu
dibagi menjadi:
- Hewan berkaki semu atau Rhizopoda, tubuhnya dapat membentuk kaki semu/pseudopodia Contoh : Amoeba proteus, Entamoeba coli. 208 Ilmu Pengetahuan Alam – Kelas VII SMP/MTs
- Hewan berbulu cambuk atau Flagellata, memiliki flagel yang bergerak mirip dengan cambuk. Contoh : Chlamydomono, Trypanosoma, Euglena.
- Hewan berbulu getar atau Ciliata, memiliki silia yang selalu bergetar berfungsi sebagai alat gerak dan mengambil makanan. Contoh : Paramaecium, Didinum.
- Hewan berspora atau Sporazoa, berkembang biak dengan spora. Contoh : Plasmodium.
Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan
hewan, tumbuhan, atau fungus. Protista dibagi tiga, Yaitu:
1.
Protista mirip hewan
Contoh: Protozoa, Amoeba, Paramaecium, dan
Euglena.
Protozoa dikatakan mirip hewan karena bersifat
heterotrof dan dapat bergerak dengan berpindah tempat.
2. Protista mirip tumbuhan
Contoh: Algae
Algae dikatakan mirip tumbuhan karena mampu
berfotosintesis. Algae ada yang seluler ada yang multi seluler.
3. Protista yang menyerupai jamur
Contoh: jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air
(Oomycota)
Kelompok protista ini disebut mirip jamur
karena mempunyai morfoogi dan tipe hidup yang menyerupai jamur sejati. Protista
ini dipisahkan dari jamur karena salah satu fase hidupnya memiliki bentuk
plasmodium yang menyerupai amoeba.
Kindom Fungi
Pada bagian
kingdom ini terdapat hal-hal yang harus diperhatikan, antara lain:
- Jamur terdiri dari sel satu dan sel banyak.
- Tubuh tersusun dari benang-benang halus disebut hifa.
- Hifa ada yang bersekat dan ada yang tidak bersekat.
- Berkembangbiak dengan spora
Berdasarkan
bentuk hifa jamur dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Jamur Ganggang (Phycomycetes) Pada tempe terdapat benang-benang halus disebut miselium yaitu cabang hifa, apabila tempe membusuk maka permukan tempe akan membusuk.
- Jamur Benar (Eumycetes) Jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat. Berdasarkan tempat pembentuk spora dibedakan menjadi tiga, yaitu:
Kindom Animalia
Berdasarkan ada
tidaknya tulang ruas belakang pada hewan, dibedakan menjadi dua:
A. Avertebrata
Avertebrata,
yaitu kelompok hewan yang tidak memiliki ruas tulang belakang. Avertebrata
memiliki beberapa filum, sebagai berikut:
1.
Porifera (hewan berpori–pori)
Hidup di air, seluruh permukaan tubuh
berpori-pori, mempunyai rangka dari zat tanduk, zat spons yang sering digunakan
untuk alat gosok pada waktu mandi. Contoh : Euspongia, poterion, dan scypha.
2.
Colenterata (hewan berongga)
Hidup di air, tubuhnya berongga, mempunyai
tentakel untuk menangkap makanan dan sebagai alat peraba, mempunyai dua bentuk
tubuh yaitu polip menempel pada tempat hidup dan medusa seperti payung
melayang-layang di air.
3.
Vermes (cacing)
Berdasarkan bentuk tubuh dibedakan menjadi tiga
kelompok, yaitu:
a. Platyhelminthes
(cacing pipih) Tidak mempunyai
ringga dan anus, tetapi hanya memiliki satu lubang yaitu mulut untuk memasukkan
makanan dan mengeluarakan sisa makanan. Cacing pipih dibagi menjadi 3 kelas,
yaitu :
·
Turbellaris (cacing getar) contoh planaria.
·
Trematoda (cacing hisap) contoh: Fasciola
hepatica (cacing hati).
·
Cestoda (cacing pita) contoh: cacing pita sapi,
cacing pita babi.
b. Nemathelminthes
(cacing gilig)Tubuhnya bulat
panjang, tidak bersegmen-segmen, memiliki mulut dan anus, berkembang biak
dengan kawin. Contoh Ascaris lumbricoides (cacing perut), Ancylostoma duodenale
(cacing tambang), Oxyuris vermicularis (cacing kremi).
c.
Annelida (cacing gelang)Tubuh beruas-ruas, tersusun seperti cincin,
memiliki mulut dan anus, antara kulit badan dan dinding terdapat rongga badan.
Contoh: Chaetopoda (cacing berambut), yaitu: Wawo dan palolo (enak dimakan).
Hirudinae (cacing penghisap darah) yaitu : lintah dan pacet.
4.
Arthropoda (hewan berbuku–buku)
Tubuhnya dibedakan atas kepala, dada, dan
perut. Memiliki alat indra yang peka terhadap sentuhan panas, bau-bauan, mata
majemuk yaitu terdiri atas beribu-ribu mata kecil yang berbentuk segi enam
disebut mata faset. Arthropoda meliputi empat kelas, yaitu:
a.
Insecta (serangga)Tubuh terdiri atas kepala, dada dan perut.
Susunan saraf tangga tali yaitu terdiri atas simpul–simpul yang saling
berhubung. Pernafasan dengan sistem trakea, yaitu pembuluh udara yang bermuara
pada stigma. Mengalami metamorfosis sempurna yaitu telur–larva–kepompong-dewasa
dan metamorfosis tak sempurna telur – nimfa–dewasa. Peredaran darah terbuka,
artinya darah mengalir di dalam pembuluh darah. Pencernaan makanan dari mulut
sampai anus.
b.
Crustaceae (udang–udangan)Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu
(cephalothorax) dan perut. Pada kepala terdapat dua pasang antena panjang dan
pendek. Mempunyai kaki 5 pasang. Contoh: udang, kepiting, rajungan dan ketam.
c.
Arachnoidea (laba–laba)Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu dan
perut (abdomen). Pada kepala terdapat 4 pasang kaki. Alat pernafasan paru–paru
buku yaitu berlapis–lapis. Mempunyai sepasang mata besar dan beberapa mata
kecil. Laba–laba dibagi menjadi tiga ordo, yaitu :
a)
Arachnida (bangsa laba-laba) contoh: laba–laba
rumah.
b)
Scorpionida (bangsa kala) contoh: kalajangking.
c)
Acarina (bangsa tungau) contoh: caplak, kutu.
d.
Myriapoda (lipan)Tubuh terdiri atas kepala dan perut (abdomen)
yang beruasruas, tiap ruas mempunyai satu pasang kaki. Bernafas dengan trakea.
Contoh: kelabang, kaki seribu.
5.
Mollusca (hewan lunak)
Tubuh lunak banyak mengandung lendir dan
terbungkus oleh mantel, cangkang dari zat kapur.
Hewan ini dibedakan mejadi tiga kelas, yaitu:
Hewan ini dibedakan mejadi tiga kelas, yaitu:
a. Polecypoda
(kerang)Tubuh dilapisi
dua cangkang yang dihubungkan dengan engsel sehingga dapat membuka dan menutup.
Cangkang terdiri dari tiga lapisan luar (periostrakum), tengah (prismatik) dan
dalam (mutiara atau nakreas). Apabila ada benda yang masuk ke dalam
mantel maka melapisi benda tersebut sehingga terbentuk mutiara.
b. Gastropoda
(cumi–cumi)Hidup di laut,
mempunyai tinta untuk melindungi diri bila ada musuh. Pada mulut mempunyai 8
tentakel pendek untuk memegang mangsa dan 2 tentakel panjang untuk perkawinan.
Contoh : Gurita, cumi–cumi.
c.
Cephalopoda (siput)Hidup di darat bernafas dengan paru-paru, di
air dengan insang, berjalan dengan menggunakan otot perut sambil mengeluarkan
lendir dari dalam tubuh untuk mempermudah gerakan. Termasuk hewan hermafrodit
artinya mempunyai dua alat kelamin dalam satu tubuh jantan dan betina. Tetapi
tidak melakukan pembuahan sendiri.
6.
Echinodermata (hewan berkulit duri)
Tubuh diselimuti kulit duri, terdapat lempeng
dari zat kapur memiliki alat gerak kaki ambulakral yang merupakan tabung yang
dilengkapi dengan alat pengisap dan digunakan untuk melekat di dasar air.
Sistem syaraf menyebar ke seluruh tubuh. Alat pencernaan dari mulut, usus anus.
Pernafasan insang tersebar di seluruh permukaan tubuh. Perkembangbiakan secara
kawin. Mempunyai daya regenerasi yaitu mempunyai kemampuan untuk menumbuhkan
kembali bagian tubuh yang terputus. Echinodermata memiliki 5 kelas, yaitu:
·
Asternoida (bintang laut)
·
Echinoidea (landak laut) d) Crinoidea (lilia
laut )
·
Ophiuroidea (bintang laut) e) Holothuroidea
(tripang).
B. Vertebrata
Vertebrata,
yaitu kelompok hewan yang memiliki ruas tulang belakang. Hewan vertebrata
dibagi menjadi lima kelas, yaitu:
1.
Pisces (ikan)
Hidup di air, Pernafasan dengan insang,
memiliki sirip untuk menentukan arah gerak di dalam air, memiliki gurat sisi
untuk mengetahui tekanan di air. Suhu badan poikiloterm atau berdarah dingin
yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Perkembangbiakan dengan cara
bertelur. Contoh: ikan bertulang rawan (chondrichyes); ikan cucut, ikan pari,
ikan hiu. Ikan bertulang sejati (osteichtyes); ikan merah, ikan salem.
2.
Amphibia (amfibi)
Hidup di dua tempat, bernafas dengan insang dan
paru–paru, suhu badan poikiloterm, berkembangbiak bertelur dan pembuahan di
luar tubuh (eksternal). Contoh: katak pohon, salamander.
3.
Reptillia (reptil)
Berkulit keras, kering dan bersisik. Pada ular
sisiknya sering mengelupas. Suhu badan poikiloterm, berkembangbiak dengan
bertelur, pembuahan di dalam tubuh betina. Contoh : kadal, buaya, ular.
4.
Aves (burung)
Tubuh berbulu untuk terbang dan melindungi
tubuh.,tulang berongga supaya ringan, suhu badan homoioterm atau berdarah panas
yaitu suhu tubuh tetap. Berkembangbiak dengan bertelur dan pembuahan di dalam
tubuh (internal). Contoh: burung kasuari, burung kutilang, burung walet dan
sebagainya.
5.
Mammalia (hewan menyusui)
Memiliki kelenjar susu, berkembangbiak biak
dengan melahirkan anak ada beberapa yang bertelur, berambut, suhu badan
homoioterm dan bernafas dengan paru-paru. Contoh:
· Sebangsa kera
misalnya: monyet, beruk, kutung dan orang utan.
· Sebangsa hewan
buas misalnya: harimau dan singa.
· Sebangsa
pemakan serangga misalnya: tikus, celurut, dan tregiling.
· Sebangsa hewan
pengerat misalnya: marmut, bajing dan tikus.
· Sebangsa
kelelawar: kalong dan kampret.
· Sebangsa hewan
berbelalai misalnya: gajah.
· Sebangsa ikan
paus misalnya: lumba–lumba dan ikan paus.
· Sebangsa hewan
berkantong misalnya: kanguru
Kindom Plantae
Plantae dibedakan menjadi: ganggang, lumut, paku dan
tumbuhan berbiji.
A. Ganggang atau
alga Berdasarkan
zat warna alga dibedakan menjadi empat (4) golongan, yaitu :
- Alga hijau atau Chlorophyceae, memilik pigmen hijau dan kuning/karoten, mutiseluler, berbentuk benang/lembaran. Contoh: Spirogyra, Chlorella, Chlorococcum.
- Alga merah atau Rhodophyceae, memiliki pigmen fikoeritrin/ merah, hidup di laut agak dalam. Contoh: Euchema spinosum bahan agar-agar.
- Alga pirang atau Phaeophyceae, berwarna coklat kehijau-hijauan, banyak mengandung asam Alginat untuk industri tekstil dan obat-obatan. Contoh: sargassum dan turninaria .
- Alga kersik atau Chrysophyceae, hidup di laut, bangkai alga ini di dasar laut akan membentuk lapisan tanah yang disebut diatomae yang berguna untuk bahan isolasi, alat gosok logam dan bahan isolator dinamit.
B. Lumut
(Bryophyta) Lumut memiliki
ciri–ciri sebagai berikut:
- Memiliki akar, batang, daun, tetapi bukan akar, batang, daun sejati. Akar disebut rhizoid dan belum memiliki berkas pembuluh.
- Rhizoid berfungsi menempelkan tubuh lumut dan hidup ditempat yang lembab.
- Berkembang biak dengan kawin dan tak kawin yang disebut dengan pergiliran keturunan.
Pergiliran
keturunan tumbuhan lumut:
- Spora lumut jatuh pada tempat cocok akan tumbuh menjadi protonema.
- Protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut.
- Lumut dewasa akan menghasilkan sel kelamin yaitu anteridium sebagai penghasil spermatozoid (sel kelamin jantan) dan arkegonium sebagai penghasil sel telur (sel kelamin betina).
- Hasil pembuahan antara ovum dan spermatozoid disebut zigot.
- Zigot akan tumbuh menjadi sporogonium.
- Sporogonium dewasa akan menghasilkan spora dalam bentuk sporangium (kotak spora)
- Sporogonium disebut sporofit dan tumbuhan lumut disebut gametofit.
Tumbuhan lumut dibedakan menjadi dua kelas,
yaitu:
1.
Lumut Hati (Hepaticeae)Tumbuhan lumut ini belum memiliki batang dan
daun. Tubuhnya berbentuk lembaran dilengkapi rhizoid sebagai alat untuk
melekatkan tubuhnya ke dalam tanah. Contoh : Marchantia.
2.
Lumut Daun (Musci)Tumbuhan lumut ini telah mempunyai batang, daun
dan akar rhizoid Contoh : Polytrichum.
C. Tumbuhan Paku
(Pteridophyta)
- Tumbuhan paku sudah mempunyai akar batang dan daun yang jelas.
- Pada daun terdapat bulatan berwarna kuning/cokelat disebut sorus (sori kalau banyak). Sorus merupakan kumpulan kotak spora yang dibungkus indusium.
- Tempat hidup menempel pada pohon bersifat epifit.
- Perkembangbiakan secara kawin dan tak kawin yang disebut pergiliran keturunan.
Pergiliran tumbuhan paku:
- Spora yang telah masak, jatuh pada tempat yang cocok membentuk protalium.
- Protalium menghasilkan anteridium sebagai penghasil spermatozoid (sel kelamin jantan) dan arkegonium sebagai penghasil sel telur (sel kelamin betina).
- Hasil pembuahan disebut zigot yang akan tumbuh menjadi tumbuhan paku.
- Tumbuhan paku dewasa akan menghasilkan spora
- Tumbuhan paku disebut sporofit dan protalium disebut gametofit.
Klasifikasi Tumbuhan paku dibagi menjadi empat
kelas, yaitu:
1.
Paku lumut (Psilopitinae). Menyerupai tumbuhan lumut daun sebagian besar
epifit. Contoh : Psilotum nudun.
2.
Paku ekor kuda (Equisetinae). Batang terdapat dalam tanah, cabang
beruas-ruas, daun fertil menghasilkan spora. Contoh: Equisetum sylvaticum.
3.
Paku kawat (Lycopodiinae). Tubuhnya seperti rambut atau kawat, habitat
di daerah pegunungan.
4.
Paku benar (Filicinae). Dapat hidup dimana mana, sorus berkumpul pada
ujung, tepi, dan tersebar dipermukaan daun. Contoh : Suplir, semanggi.
Manfaat tumbuhan paku bagi manusia, yaitu :
sebagai tanaman hias, sebagai bahan obat-obatan, sebagai pupuk dan sebagai
sayuran.
D. Tumbuhan biji
(Spermatophyta)Merupakan
tumbuhan penghasil biji yang digunakan sebagai alat perkembangbiakan.
Berdasarkan letak bakal biji dibagi menjadi dua
macam, yaitu:
1.
Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka).Gymnospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya
tidak terlindung oleh daun buah, tetapi menempel pada daun buah. Gymnospermae
memiliki ciri–ciri sebagai berikut:
·
Pohon berakar tunggang, daunnya berbentuk
seperti jarum, kecil tebal dan tipis lebar.
·
Alat kelamin jantan dan alat kelamin betina
disebut srobilus yang mengandung sporangia.
Tumbuhan biji terbuka dibagi menjadi beberapa
kelas, antara lain:
a)
Cycadinae Menyerupai pohon palem, sedikit cabang, daun
menyirip. Contoh Cycas rumphii (Pakis haji)
b)
Gnetinae Batang berkayu, bercabang, daun tunggal. Contoh
Gnetum gnemon (mlinjo)
c)
ConiferinaeTumbuhan semak, pohon tajuk berbentuk kerucut,
daun berbentuk jarum. Contoh Pinus merkusii (pinus/tusan)
Manfaat tumbuhan biji terbuka, antara lain :
a)
sebagai bahan industri kertas: batang mlinjo
dan pinus.
b)
sebagai bahan obat-obatan: pinus.
c)
sebagai bahan makanan: mlinjo.
d)
sebagai tanaman hias: pakis haji.
2.
Angiospermae (tumbuhan biji ter tutup) Angiospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya
tersimpan dalam daun buah Angiospermae memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Alat perkembangbiakan berupa bunga.
b.
Organ tubuh akar batang daun sudah dapat
dibedakan dengan jelas.
c.
Susunan daun menyirip, menjari, sejajar dan
beranekaragam.
d.
Bakal biji tersimpan dalam daun buah.
e.
Adanya pembuahan ganda (terjadi dua kali
peleburan), yaitu: antara sel spermatozoid dengan sel telur akan menghasilkan
zigot atau biji dan antara sel spermatozoid dengan inti kandung lembaga
sekunder (KLS) menghasilkan cadangan makanan.
Tumbuhan biji tertutup dibagi menjadi dua
kelas, yaitu:
1)
Dikotil atau dicotyledoneae Tanaman dikotil memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
·
tumbuhan biji berkeping dua.
·
akar tunggang.
·
daun tersebar berhadap-hadapan.
·
batang bercabang.
·
tulang daun menyirip atau menjari.
·
bagian daun berjumlah kelipatan 2, 4, atau 5.
·
biji memiliki dua daun lembaga.
Tumbuhan dikotil memiliki beberapa suku, antara
lain:
a)
Suku getah–getahan (Euphorbiaceae)
Apabila dilukai bagian tubuhnya akan
mengeluarkan getah berwarna putih Contoh: Manihot utilisima (ketela pohon),
Hevea brasiliensis (karet).
b)
Suku kacang-kacangan (Papilonaceae).
Mahkota bunga berbentuk kupu-kupu, buahnya
polong, akar sering ditemukan bintil-bintil akar. Contoh: Arachis hypogea
(kacang tanah), Vigna sinensis (kacang panjang).
c)
Suku terung–terungan (Solanaceae)
Bunga berbentuk bintang, terompet, buah
buni/buah kotak lapisan dalam berair atau berdaging. Contoh: Solanum
lycopersicum (tomat), Capsicum annum (lombok)
2)
Monokotil/Monocotyledoneae Tanaman monokotil memiliki ciri–ciri sebagai
berikut:
·
tumbuhan biji berkeping satu.
·
akar serabut
·
daun berseling
·
tulang daun sejajar dan berbentuk pita.
·
bagian bunga berbilangan tiga.
·
biji memiliki satu daun lembaga.
Tumbuhan monokotil memiliki beberapa suku,
antara lain:
a)
Gramineae (rumput-rumputan). Contoh padi
gandum, jagung dan tebu.
b)
Palmae (pinang-pinangan). Contoh: kelapa,
kelapa sawit, dan palem.
c)
Liliaceae (bawang-bawangan). Contoh: bawang
merah, bakung.
d)
Musaceae (pisang-pisangan). Contoh: pisang
manila, pisang hawaii.
Sumber: Buku IPA kelas VII SMP