Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: "serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.
Dalam bahasa sehari-hari, istilah "lumut" dapat merujuk pada beberapa divisio. Klasifikasi lama pun menggabungkan pula lumut hati dan lumut tanduk ke dalam Bryophyta, sehingga di dalam Bryophyta terangkum lumut tanduk, lumut hati, dan lumut sejati (Musci). Namun, perkembangan dalam taksonomi tumbuhan menunjukkan bahwa penggabungan ini parafiletik, sehingga diputuskan untuk memisahkan lumut hati dan lumut tanduk ke luar dari Bryophyta. Di dunia terdapat sekitar 4.000 spesies tumbuhan lumut (termasuk lumut hati), 3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia. Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat memiliki "taman lumut" yang mengoleksi berbagai tumbuhan lumut dan lumut hati dari berbagai wilayah di Indonesia dan dunia.
Pergiliran keturunan
Tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan dalam daur hidupnya. Apa yang dikenal orang sebagai tumbuhan lumut merupakan tahap gametofit (tumbuhan penghasil gamet) yang haploid (x = n). Dengan demikian, terdapat tumbuhan lumut jantan dan betina karena satu tumbuhan tidak dapat menghasilkan dua sel kelamin sekaligus.
Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit yang tidak mandiri karena hidupnya disokong oleh gametofit. Sporofit ini diploid (x = 2n) dan berusia pendek (3-6 bulan untuk mencapai tahap kemasakan). Sporofit akan membentuk kapsula yang disebut sporogonium pada bagian ujung. Sporogonium berisi spora haploid yang dibentuk melalui meiosis. Sporogonium masak akan melepaskan spora. Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut protonema. Berkas-berkas ini tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan menumbuhkan gametofit baru.
Peran tumbuhan lumut dalam ekosistem
Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan.Tumbuhan ini juga dikenal sebagai tumbuhan perintis, mampu hidup di lingkungan yang kurang disukai tumbuhan pada umumnya.
Manfaat tumbuhan lumut
Beberapa tumbuhan lumut dimanfaatkan sebagai ornamen tata ruang. Beberapa spesies Sphagnum dapat digunakan sebagai obat kulit dan mata.Tumbuhan lumut yang tumbuh di lantai hutan hujan membantu menahan erosi, mengurangi bahaya banjir, dan mampu menyerap air pada musim kemarau.
Setelah kita pelajari bersama tentang tumbuhan lumut, mari kita melakukan pengamtan!
Mengamati Beberapa Jenis Lumut
Tujuan :
Mengamati bentuk dan bagian tubuh jamur
Alat dan Bahan :
1. Botol
2. Kaca pembesar/ lup
3. Lumut
Cara kerja :
1. Cari lumut yang merupakan hamparan seperti
daun atau beludru pada tanah atau dinding bata yang lembab dilingkungan
rumah atau sekolah
2. Ambil sekumpula lumut beserta sedikit tanahnya dan masukkan kedalam botol. Hati-hati jangan sampai rusak
3. Amati bentuk dan bagian tubuhnya dengan menggunkan kaca pembesar
4. Gambar bentuk dan bagian tubuh lumut yang teramati, serta namai bagian tersebut
5. Bandingkan tumbuhan lumut yang kamu peroleh dengan yang dipeoleh
Pertanyaan :
1. Apa ciri-ciri utama lumut ?
2. Apa ciri utama lumut hati, lumut tanduk dan lumut daun yang dapat membedakan ketiganya?
3. Buatlah daur hidup lumut !
4. Jelaskanlah habitat lumut !
5. Apa manfaat lumut bagi manusia ?
Jawaban pertanyaan :
1. Ciri Umum Lumut
> Hidup dipermukaan tanah, batu, tembok atau pohon yang basah (lembab)
> Lumut mempunyai krolifil sehingga bersufat autotrof
> Akar dan batang lumut tidak mempunyai pembuluh angkut (xilem dan floem)
> Pada tumbuhan lumut terdapat Gametangia
(alat-alat kelamin) yaitu: Alat kelamin jantan disebut Anteridium yang
menghasilkan Spermtozoidb. Alat kelamin betina disebut
Arkegonium yang menghasilkan Ovum
> Tumbuhan kecil, mempunyai talus (akar, batang dan daun sukar dibedakan)
> Tinggi kurang daripada 40 cm
> Sporofit berbentuk trompet, kapsul dan bertangkai panjang
> Bagian yang menyerupai akar disebur Rizhoid
2. Ciri Lumut Hati
> Tubuhnya masih berupa talus dan mempunyai rhizoid
> Gametofitnya membentuk anteredium dan arkegonium yg berbntk spt payung.
> Sporofit perumbuhannnya terbatas krn tdk mempunyai jaringan meristematik
> Berkembang biak scr generatif dgn oogami, dan scr vegetatif dgn fragmentasi, tunas & kuncup
eran.
3. Ciri Lumut Tanduk
> Tubuhnya mirip lumut hati, tetpi berbeda pd sporofitnya
> Berdasarkan analisis asam nukleat,
ternyata lumut ini berkerabatan plg dekat dgn tumbuhan berpembuluh
dibanding dari kelas lain pada tumbuhan lumut
> Gametofitnya berupa talus yg lebar dan tipis dgn tepi yg berlekuk
> Gametofitnya berupa talus yg lebar dan tipis dgn tepi yg berlekuk
> Habitatnya didaerah yg mempunyai kelembaban tinggi
> Rhizoid berada pada bagian ventral
4. Ciri Umum Lumut Daun
> Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup pada cabang-cabang batang
> Lumut daun dapat tumbuh di atas
tanah-tanah gundul yang periodic mengalami masa kekeringan, bahkan di
atas pasir yang bergerak pun dapat tumbuh.
Selanjutnya lumut-lumut itu dapat kita
jumpai di antara rumput-rumput, di atas batu-batu cadas, pada batang dan
cabang-cabang pohon, di rawa-rawa tetapi jarang di air
> Mempunyai daun yang berusuk dan tersusun dalam 3-8 deret pada sumbu
Jadi, dapat disimpulkan yang membedakan ketiganya adalah dari segi bentuk
Anthocerophyta, lumut tanduk; yaitu semacam lumut hati namun memiliki organ sporofor berbentuk tanduk.Marchantiophyta, lumut hati; yaitu lumut yang berwujud seperti piringan datar berlapis menutupi permukaan batu atau dinding.
Bryophyta, lumut sejati; yaitu tumbuhan lumut yang terlihat memiliki pembagian organ yang jelas.
0 komentar:
Posting Komentar