Makalah
Bioteknologi
Pertanian
Diajukan
untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semister Mata Kuliah Bioteknologi
Dosen:
Moh. Siddik, S.Pd
Penyusun:
Kelompok
II
Agus
Riyadi
Wardatul
Kutsiyah
Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Khairat Pamekasan
FKIP
Biologi
Tahun
2013
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut
nama Allah Yang
Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, Alhamdulillahirobbilalamin berkat limpahan rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul “Sistem Pencernaan” dapat terwujud sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan. makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Bioteknologi.
Dalam penggarapan makalah ini, penyusun tidak
hanya bekerja sendiri. Tanpa bantuan dari semua
pihak, tidak mungkin
makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Oleh karena itu, penyusun
mengucapkan terima kasih kepada :
- Moh. Siddik, S.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan banyak masukan, baik yang bersifat teori maupun praktik.
- Teman-teman yang selalu memberikan motivasi dan semangat sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang diharapkan
Atas
segala bantuannya baik secara
moral, material, maupun spiritual penyusun mengucapkan terima kasih.
Dalam pembuatan makalah ini, penyusun
menyadari kesalahan, kelemahan,
bahkan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat
diharapkan agar dapat dijadikan acuan
dalam penyusunan makalah periode berikutnya.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Atas
bantuan dari semua pihak
penulis mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Pamekasan, 08 Nofember 2012
Penyusun
Daftar isi
Halaman
judul…………………………….........………………………………………………...i
Kata
pengantar…………………………………...........………………………………………...ii
Daftar
isi………………………………………………….......………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang masalah………………………........................……………………1
B.
Rumusan masalah……………………………………………..............…………..1
C.
Tujuan………………………………………………………………….....…….....1
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Bioteknologi .…..………………………………......................2
2.2. Ciri – ciri Bioteknologi
...........................................................................2
2.3. Jenis-jenis Bioteknologi..............................................................................2
2.4. Macam – macam Bioteknologi....................................................................3
2.5. Aplikasi Bioteknologi pada Tumbuhan.........................................................7
2.6 Manfaat dan
Bahaya...............................................................................10
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan………………………………………………........………………....11
B.
Lampiran..………………………………………………....…………………..…11
Daftar
ustaka……………………………………………………………………………...........12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Bioteknologi
merupakan ilmu terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobiologi,
biokimia, genetika, dan biologi molekuler. Bioteknologi ini merupakan penerapan
teknik pendayagunaan organisme hidup atau bagian dari organisme untuk membuat
modifikasi, meningkatkan atau memperbaiki sifat makhluk hidup serta
mengembangkan mikroorganisme untuk penggunaan khusus.
Bioteknologi
telah banyak sekali membantu manusia dalam meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraannya. terutama di bidang produksi bahan pangan khususnya bidang
pertanian dan perkebunan. Karena dengan adanya bioteknologi ini manusia bisa
meningkatkan nilai bahan mentah dengan bantuan mikroorganisme.
Bioteknologi
biasanya dimanfaatkan karena keuntungannya, namun bioteknologi pada tumbuhan
ini berbeda dari bioteknologi yang lain misalnya : bioteknologi pada
perternakan, bioteknologi pada manusia dan lain sebagainya. Biasanya apabila
bioteknologi itu mengalami kegagalan maka akan menyebabkan kecacatan, namun untuk
tumbuhan hal ini justru menimbulkan sesuatu yang berbeda dan sifatnya unik.
Oleh
karena itu sangatlah bermanfaat untuk kita bila kita mempelajari bioteknologi
dan dengan adanya bioteknologi ini manusia diharapkan bisa menciptakan
segaligus menghasilkan sesuatu yang berguna bagi kehidupan.
2.2.
Rumusan Masalah
Banyak
orang belum paham dengan bioteknologi khususnya pada bioteknologi tumbuhan.
2.3.
Tujuan
Tujuan
dibuatnya makalah ini adalah:
1.
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Konsep Dasar IPA.
2.
Untuk
menambah wawasan pengetahuan kita terhadap bioteknologi.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Bioteknologi
Sejak
tahun 6000 SM orang-orang telah mengenal fermentasi pada bahan makanan misalnya
untuk membuat bir. Namun bukti bahwa suatu fermentasi dilakukan oleh
mikroorganisme baru diketahui setelah seorang melakukan penelitian yaitu Louis
Pasteur pada tahun 1857-1876.
Revolusi
bioteknologi yang maju diawali dengan penemuan struktur DNA oleh Watson dan
Crick pada tahun 1953. Namun hal ini telah diramalkan oleh Alvin T. Pada tahum
1900. Alvin menyatakan bahwa di abad 20 sampai pada abad 21 ada empat teknologi
yang sangat berperan dalam kehidupan manusia, yaitu : mikroeloktronika,
teknologi energi alternatif, aeronautika, dan bioteknologi.
Bioteknologi
bersal dari kata Bio = hidup dan Teknologi. Bioteknologi merupakan suatu
teknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk dan
jasa guna kepentingan manusia. Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi meliputi
mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, dan enzimologi.
Dalam bioteknologi biasanya digunakan mikroorganisme atau bagian-bagiannya
untuk meningkatkan nilai tambah suatu bahan. Adapun sasaran dari bioteknologi
ini diantaranya adalah pangan, pertanian, kedokteran, pertambangan, lingkungan
dll.
2.2.
Ciri – ciri Bioteknologi
·
Adanya
agen bioteknologi berupa mikroorganisme, tumbuhan atau hewan.
·
Adanya
pendayagunaan secara teknologi dan industri.
·
Produk
yang dihasilkan berupa hasil ekstrasi dan pemurnian.
2.3. Jenis-jenis Bioteknologi
Bioteknologi
dibedakan menjadi dua macam yaitu bioteknologi klasik atau konvensional dan
bioteknologi modern. Adapun definisinya sebagai berikut:
- Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi
konvensional adalah praktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan
peralatan sederhana tanpa rekayasa genetika. Adapun contoh dari bioteknologi
konvensional ini yaitu pada proses pembuatan bir, tempe, roti dll.
- Bioteknologi Modern
Bioteknologi
modern merupakan praktik bioteknologi yang diperkaya dengan teknik rekayasa
genetika ( suatu teknik manipulasi materi genetikal ). Adapun contoh dari
bioteknologi modern ini yaitu pada proses pembuatan tumbuhan yang kuat atau
tahan terhadap hama dan penyakit serta buahnya sifatnya tahan lama.
2.4.
Macam – macam Bioteknologi
Perkembangan
bioteknologi molekuler memberikan dampak yang besar terhadap kemajuan berbagai
cabang ilmu termasuk pemuliaan tanaman (plant breeding). Tidak dipungkiri lagi
bahwa dengan adanya bioteknologi telah memberikan kontribusi yang sangat besar
dalam penyediaan pangan dunia. Banyak bioteknologi yang telah dikembangkan pada
saat ini. Adapun bioteknologi yang telah dikembangan pada tanaman diantaranya
yaitu :
- Kultur Jaringan
Kultur jaringan
tumbuhan merupakan teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan yang
didasarkan pada sifat totipotensi tumbuhan. Totipotensi merupakan
kemampuan sel atau jaringan organisme untuk tumbuh menjadi individu baru.
Totipotensi tumbuhan dalam proses kultur jaringan dapat berkembang menjadi
tumbuhan lengkap jika dalam kondisi yang memungkinkan. Dengan kultur jaringan
dalam waktu yang bersamaan dapat menghasilkan atau memperoleh bibit tanaman
dalam jumlah yang banyak.
A. Macam-macam kultur jaringan
Berbagai
bagian tanaman dapat digunakan sebagai eksplan dalam kultur jaringan.
a.
Kultur
meristem, menggunakan jaringan pada akar, batang, serta daun yang muda atau
meristematik.
b.
Kultur
anter, menggunakan kepala sari sebagai eksplan.
c.
Kultur
embrio, menggunakan embrio. Misalnya pada embrio kepala kopyor yang sulit
dikembangkan secara alamiah.
d.
Kultur
protoplas, meggunakan sel jaringan hidup sebagai eksplan tanpa dinding.
e.
Kultur
kloroplas, menggunakan kroloplas. Kultur ini biasanya untuk memperbaiki atau
membuat varietas yang baru.
f.
Kultur
polen, menggunakan serbuk sari sebagai eksplannya.
B. Prosedur Kultur Jaringan
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur kultur jaringan diataranya,
- Persiapan
Media
yang digunakan merupakan media yang cair dan padat. Kedua media ini dimasukkan
dalam erlenmeyer yang ditutup dengan kain kasa steril dan alumunium foil.
Setelah di sterilkan media kultur disimpan dalam tempat steril.
- Pengambilan dan Perawatan Eksplan
Eksplan
dapat diambil dari tunas pucuk, ketiak daun, ujung akar, atau daun muda.
Eksplan harus di sterilkan juga agar tidak ada bakteri yang terdapat pada
eksplan. Bahan eksplan disterilkan dengan larutan kalsium hiploklorid 5% selama
5 menit lalu bilas eksplan beberapa kali dengan menggunakan akuades.
- Pengocokan
·
Botol
yang sudah di tanami eksplan diletakkan di atas meja pengocok yang sudah
dinyalakan dengan frkuensi 60-70 kali per menit. Adapun tujuan dari
pengocokan tersebut sebagai berikut:Menggiatkan kontrak antara permukaan
eksplan dengan larutan media.
·
Memudahkan
peserapan larutan nutrisi ke dalam jaringan eksplan.
·
Melancarkan
sirkulasi udara, sehingga udara dapat masuk kedalam media.
·
Merangsang
terpisahnya PLB yang terbentuk.
- Media
Media
tanam terdiri dari dua jenis yaitu media cair dan media padat. Media cair
berfungsi untuk menumbuhkan eksplan sampai terbentuk PLB sedangkan media padat
digunakan untuk menumbuhkan PLB sampai plantlet.
Ada
banyak media kultur jaringan yang penamanya diambil dari nama penemunya,
seperti :
1)
Murashige
dan Skoog (1962), dapat digunakan hampir semua
jenis kultur, terutama pada tanaman herba.
2)
White
(1934), baik digunakan dalam kultur
tanaman tomat.
3)
Vacin
dan Went, dapat digunakan untuk kultur pada
anggrek.
4)
Nistch
and Nistch, biasanya digunakan dalam kultur
serbuk sari dan kultur sel.
5)
Scenk
and Haberlandt (1972), cocok untuk kultu jaringan
monokitil.
- Hidroponik
Hidroponik
berasal dari kata bahasa Yunani hydro yang berarti air dan ponos yang
berarti bekerja. Jadi, hidroponik artinya pengerjaan air atau bekerja dengan
air. Dalam praktiknya hidroponik dilakukan dengan berbagai metode, tergantung
media yang digunakan. Adapun metode yang digunakan dalam hidroponik, antaralain
metode kultur air (menggunakan media air), metode kultur pasir(menggunakan
media pasir), dan metode porus (menggunakan media kerikil, pecahan batu bata,
dan lain-lain). Pada umumnya orang bertanam dengan menggunakan tanah. Namun,
dalam hidroponik tidak lagi digunakan tanah, hanya dibutuhkan air yang ditambah
nutrien sebagai sumber makanan bagi tanaman. Apakah cukup dengan air dan
nutrien? Bahan dasar yang dibutuhkan tanaman adalah air, mineral, cahaya, dan
CO2.
Cahaya
telah terpenuhi oleh cahaya matahari. Demikian pula CO2 sudahcukup
melimpah di udara. Sementara itu kebutuhan air dan mineral dapat diberikan
dengan sistem hidroponik, artinya keberadaan tanah sebenarnya bukanlah hal yang
utama.
Beberapa
keuntungan bercocok tanam dengan hidroponik,antara lain:
·
Tanaman
dapat dibudidayakan di segala tempat
·
Risiko
kerusakan tanaman karena kurang air dan erosi tidak ada
·
Tidak perlu lahan yang terlalu luas
·
Pertumbuhan
tanaman lebih cepat
·
Bebas
dari hama
·
Hasilnya
berkualitas dan berkuantitas tinggi.
Adapun jenis tanaman yang telah banyak dihidroponikkan dari golongan tanaman
hias antara lain.
·
Philodendron
·
Dracaena
·
Aglonema
·
Spatyphilum.
Adapun
golongan dari sayuran yang dapat dihidroponikkan, antara lain :
·
Tomat
·
Paprika
·
Mentimun
·
Selada
·
Sawi
·
Kangkung
·
Bayam.
Adapun
jenis tanaman buah yang dapat dihidroponikkan, antara lain
·
Jambu
air
·
Melon
·
Kedondong
bangkok
·
Belimbing.
- Rekayasa Genetika
Rekayasa
genetika merupakan kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan produk yang baru
dengan cara membuat DNA rekombinan melalui penyisipan gen. DNA rekombinan
adalah DNA yang urutannya telah di rekombinasikan agar memiliki sifat-sifat
atau fungsi yang kita inginkan.
Ada
dua komponen yang terlibat dalam rekayasa genetika, yaitu plasmid dan enzim.
a.
Plasmid
Plasmid
merupakan molekul DNA rangkap berbentuk cincin yang khusus terdapat pada
bakteri. Dalam rekayasa genetika plasmid berfungsi sebagai vektor (kendaraan)
yang digunakan untuk mentransfer dan memperbanyak gen-gen asing.
b.
Enzim
Enzim berperan sangat penting
terhadap rekasa genetika, di dalam proses rekayasa genetika terdapat dua macam
enzim yang terlibat langsung, yaitu
c.
Enzim
Restriksi Endonuklease
Enzim Restriksi Endonuklease, berfungsi
untuk memotong rantai DNA sehingga dikenal sebagai gunting biologi. Enzim ini
mempunyai kemampuan untuk mengenal dan memotong urutan nukleotida tertentu pada
DNA.
d.
Enzim
Ligase
Enzim Ligase, berfungsi untuk merekatkan
fragmen-fragmen DNA.
Didalam
rekayasa genetika terdapat empat macam teknik, diantaranya yaitu:
a.
Teknik
Plasmid
Plasmid merupakan gen yang melingkar yang terdapat dalam sel bakteri, tak
terkait pada kromosom. Melalui teknik ini para ahli dalam bioteknologi
dapat mengembangkan tanaman transgenik yang resisten terhadap hama penyakit,
terhadap tanah yang kering dan kurang subur.
b.
Teknik
Hibridoma
Teknik hibridoma yaitu penggabungan dua sel dari organisme yang sama atau pun
dari sel organisme yang berbeda, sehingga menghasilkan sel yang tunggal, yang
memiliki kombinasi dari kedua sel tersebut.
c.
Terapi
Gen
Terapi gen yaitu perbaikan kelainan genetik dengan memperbaiki gen. Terapi gen
ini biasanya digunakan untuk penyakit fatal misalnya, kanker.
d.
Teknik
Kloning.
Kloning berasal dari kata Yunani kuno, clone yang berarti ranting atau
cangkokan. Istilah kloning ini digunakan untuk menyebut sekelompok makhluk
hidup yang dilahirkan tanpa proses seksual.
Oleh karena itu seiring dengan berkembangnya bioteknologi yang lebih maju kini
telah dihasilkan berbagai tanaman transgenik, contohnya seperti tanaman yang
kebal terhadap hama dan tanaman yang dapat memfiksasi nitrogen sendiri.
1)
Tanaman
yang Kebal terhadap Hama dan Penyakit
2)
Tanaman
yang dapat Memfiksasi Nitrogen
- Aeroponik
Aeroponik
berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponos yang
berarti daya. Jadi, aeroponik adalah pemberdayaan udara. Sebenarnya
aeroponik merupakan modifikasi dari hidroponik (mem-berdayakan air), karena air
yang berisi larutan unsur hara disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai
akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap larutan hara
tersebut. Prinsip dari aeroponik adalah sebagai berikut. Helaian styrofoam diberi
lubang-lubang tanam dengan jarak 15 cm. Dengan menggunakan ganjal busa atau rockwool,
anak semai sayuranditancapkan pada lubang tanam. Akar tanaman akan menjuntai
bebas ke bawah. Di bawah helaian styrofom terdapat sprinkler (pengabut)
yang memancarkan kabut larutan hara ke atas hingga mengenai akar.
2.5 . Aplikasi Bioteknologi pada Tumbuhan
- Vaksin pada Tanaman
Hasil panen lahan pertanian biasanya sangat rentan terserang penyakit, terutama
penyakit yang disebabkan oleh virus. Dengan adanya infeksi oleh berbagai
macam virus, suatu tanaman akan terganggu pertumbuhannya, kualitasnya
menurun, dan secara otomatis pasti akan menurunkan penghasilan para petani.
Namun, sekarang para petani telah berhasil membuat alternatif dengan
membuat pemberantas virus alami. Salah satu cara yang diterapkan
yaitu dengan menyuntikan semacam vaksin ke dalam tubuh tanaman. Seperti halnya
vaksin folio, vaksin ini mengandung strain virus yang telah
dilemahkan. Vaksin ini kemudian membuat suatu tanaman kebal terhadap virus tertentu.Namun,
selain menggunakan metode suntikan, sekarang telah
ditemukan cara untuk menghasilkan kekebalan dalam tubuh tanaman,
yaitu dengan cara menyisipkan sebuah gen dari virus TMV
(Tobacco Mosaik Virus) ke dalam tubuh tanaman tembakau. Kemudian gen ini
menghasilkan protein seperti yang di temukan di permukaan tubuh virus TMV,
dan kemudian dia bekerja sebagai imun TMV dalam tubuh tanaman tersebut. Hal ini
disebabkan TMV mempunyai susunan tubuh yang terdiri atas protein sub unit
sebagai mantel, dan untaian molekul RNA.
Langkah
pertama untuk melakukan proses penyisipan gen yaitu
dengan cara mengkonversikan RNA dari mantel virus ke dalam
cDNA sebuah bakteri yang bisa disisipi. Kemudian gen dari bakteri tersebut
ditransfer ke agrobakter yang bertindak sebagai vector. Agrobakter mampu
disisipi DNA tersebut karena dia mempunyai plasmid TI. Kemudian DNA agrobakter
tersebut disisipkan ke dalam satu sel tanaman, dan sel tanaman tersebut
ditumbuhkan dalam kultur yang sesuai.
Setelah
tumbuh besar tanaman tersebut diuji coba dengan virus (TMV) setelah
melakukan percobaan tersebut ternyata tanaman yang telah disisipi gen
agrobakter yang mengandung DNA virus akan kebal terhadap serangan
TMV. Jadi tidak hanya bagian tubuh tertentu dari tanaman yang kebal
terhadap virus, namun juga keseluruhan tubuh tanaman.
- Pestisida secara genetika
Selama
35 tahun, beberapa petani telah menggunakan suatu bakteri sebagai pestisida,
bakteri tersebut adalah Bacillus thruringiensis (Bt), yang telah diresmikan
menjadi pestisida tanaman. Bakteri tersebut menghasilakn sebuah kristal protein
yang membunuh serangga dan larvanya yang membahayakan
tanaman. Cara yang dilakukan untuk menyebarkan bakteri tersebut pada
lahan pertanian adalah dengan menyebarkan spora bakteri pada lahan pertanian,
dengan demikian petani akan dapat menjaga tanamannya walaupun tidak menggunakan
bahan-bahan kimia pembunuh serangga.
Dengan
adanya bioteknologi, petani tidak hanya dapat menyebarkan bakteri pada lahan
pertanian mereka, namun mereka juga dapat menyebarkan gen Bt ke lahan mereka.
Tanaman yang mengandung gen racun Bt dapat membantu membunuh serangga . Dengan
adanya bioteknologi tanaman, telah banyak tanaman yang mempunyai insektisida
dari gen, seperti tanaman tomat, tembakau, jagung, dan kapas.
Kenyataannya,
sebagian besar biji kapas yang diproduksi sekarang mengandung gen racun Bt,
yang sangat efektif melindungi tanaman kapas dari serangan
serangga. Carakerja dari gen racun tersebut adalah ketika serangga memakan
daun kapas, dimana ketika mereka memakan daun kapas tersebut mereka akan mati
terbunuh.
- Kerentanan Herbisida
Pemberantasan hama secara tradisional mempunyai
beberapa kekurangan, diantaranya adalah pemberantasan tersebut akan memberantas
tanaman yang terinfeksi sampai ke rumput-rumput liar yang ada di
sekitarnya. Namun dengan adanya bioteknologi, saat ini para petani dapat
menggunakan herbisida dengan mudah tanpa mengkhawatirkan dampak
negatifnya terhadap lingkungan.
Hasil panen dapat menjadi rentan terhadapherbisida tertentu, sebagai
contoh yaitu glyphosate. Herbisida ini menghalangi enzim yang
dibutuhkan untuk fotosintesis. Melalui rekayasa biologi ilmuwan mampu
membuat hasil panen transgenik yang menghasilkan enzim alternatif yang
tidak terpengaruh glyphosate. Pendekatan ini berhasil pada kacang-kacangan.
Saat ini kebanyakan kacang-kacangan yang dibudidayakan untuk digunakan sebagai
makanan hewan, mengandung gen yang kebal terhadap herbisida.
Petani
yang menanam hasil panen yang kebal terhadap herbisida, bisaanya selalu
mengontrol rumput-rumput liar dengan bahan kimia yang lebih aman
terhadap lingkungan dibanding herbisida. Perkembangan ini sangat penting
karena sebelum adanya hasil panen yang rentan, petani kapas Amerika Serikat
menghabiskan 300 juta dolar tiap tahun untuk memperoleh bahan-bahan kimia yang
akan disemprotkan ke lahan mereka.
- Serat yang Kuat
Seperti
yang disebutkan di awal, cara lama untuk menghasilkan serat hanya
dapat meningkatkan rata-rata kekuatan serat kapas sampai 1,5% per tahun. Namun,
setelah adanya bioteknologi melalui penyisipan gen, kekuatan serat mengalami
peningkatan samapai 60%. Serat yang dihasilkan menjadi lebih halus, menjadi
lebih nyaman dipakai saat dijadikan bahan bju dan yang pasti menambah
penghasilan petani.
Semua
keuntungan dalam bidang bioteknologi sangat berguna untuk semua umat manusia.
Keuntungan yang sangat lebih berarti adalah mampu menyelamatkan manusia dari
kelaparan. Salah satu alternatif yang dihasilkan dari bioteknologi
adalah dengan Golden Rice, yang secara genetik dapat menghasilkan beta karoten,
sebuah provitamin yang dapat memenuhi kebutuhan vitamin A dalam
tubuh. Hal tersebut akan sangat lebih efisien, karena menurut pengalaman dengan
adanya kebutaan terhadap anak-anak maka petugas kesehatan sangat sibuk dan kesulitan
untuk menyampaikan obat-obatan kepada mereka. Dan sekarang dengan adanya
vitamin yang terkandung dalam bahan makanan maka akan sangat membantu mengatasi
hal-hal tersebut. Namun, setiap kelebihan akan suatu penemuan pasti ada
kekurangan yang mengukuti. Demikan pula dengan adanya Golden Rice ini, untuk
anak-anak yang kekurangan lemak dalam tubuhnya, maka mereka tidak dapat
mengkonsumsi beras ini dengan baik, karena sebelum dapat dikonsumsi dengan baik
oleh tubuh, maka harus diuraikan terlebih dahulu oleh lemak. Maka dari itu
penemuan tidak hanya sampai disana saja, para ilmuan
mencari alternatif lain yang lebih mudah, dan efisien, sebagai contoh
mereka mulai mengambangkan beras kaya dengan zat besi dan protein.
- Obat – obatan
e.
Antibiotik
f.
Zat
kimia yang di hasilkan oleh mikroorganisme (jamur/bakteri)
g.
Untuk
menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri atau organisme lain.
Contohnya
: Penicillium Notatum
- Bahan Bakar
·
Dihasilkan
melalui proses fermentasi karbohidrat
·
Organisme
yang terlibat : Khamir Saccaromyces cereviceae
·
Alkohol
yang terbentuk digunakan sebagai bahan bakar
·
Reaksi
: C6 H 12 O6
→ C2 H 5 OH +
CO2
2.6
Manfaat dan Bahaya
Implementasi
bioteknologi pada berbagai aspek kehidupan tidak hanya mendapatkan keuntungan
semata namun juga berpotensi mendatangkan bahaya. Adapun keuntungan dan bahaya
dari bioteknologi sebagai berikut :
1.
Keuntungan
·
Dapat
memperoleh tanaman yang di inginkan
·
Dapat
memperoleh tanaman secara banyak dalam waktu yang singkat
·
Bertambahnya
keragaman pada tanaman
2.
Kerugian
·
Adanya
potensi menimbulkan penyakit pada manusia
·
Berkurangnya
tingkat keragaman makhluk hidup
·
Terganggunya keseimbangan alam
·
Berpotensi
menimbulkan wabah seluruh dunia
·
Berpotensi
menimbulkan isu etis
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari
apa yang telah kami paparkan dalam pembahasan bioteknologi tumbuhan ini, maka
kami dapat menarik kesimpulan. Adapun kesimpulannya sebagai berikut :
Bioteknologi
merupakan suatu bidang biosains dan teknologi yang menyangkut penerapan praktis
organisme atau komponen-komponen selulernya pada industri jasa dan pengelolaan
lingkungan. Bioteknologi dibedakan menjadi dua macam yaitu bioteknologi klasik
atau konvensional dan bioteknologi modern.
Bioteknologi
ini dapat di dikembangkan dengan bergai macam cara yaitu dengan kultur
jaringan, hidroponik, rekayasa genetika, dan aeroponik. Selain itu aplikasi bioteknologi
yaitu vaksin pada tanaman, Pestisida secara genetika, Kerentanan Herbisida,
serat yang kuat, obat-obatan dan bahan bakar.
3.2
Lampiran
- Gambar tanaman hidroponik
- Gambar tanaman aeroponik
DAFTAR
PUSTAKA
Karmono,
Oman . 2007. Cerdas Belajar Biologi. Jakarta : Grafindo Media Pratama.
Pratiwi,
D. A. dkk..2007. Biologi SMA Jilid 3. Jakarta : Erlangga.
Priadi,
Arif. 2009. Biologi. Jakarta: Yudistira.
Idwikipedia.org/wiki/Bioteknologi.
0 komentar:
Posting Komentar